Tes IQ dan Kredibilitasnya yang Dipertanyakan


Intelligence Quotient Test atau biasa disebut tes IQ adalah sebuah tes yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang. Hasil tes IQ yang berupa angka tersebut nantinya akan di cocokkan dengan klasifikasi yang ada, mulai dari rendah, hingga superior. Beberapa tokoh terkenal yang juga memiliki IQ yang superior diantaranya adalah Stephen hawking, seorang ilmuwan dan astrolog kawakan yang IQ nya mencapai angka 160, Albert Einstein, seorang ilmuwan yang terkenal dengan teori relativitasnya dengan Iq sekitar 160 ,dan Gary Kasparov, seorang atlit catur dunia yang memiliki IQ hingga 194. Namun hingga saat ini, perdebatan mengenai kredibilitas dari hasil tes IQ tersebut masih terus menggema, mengapa?

Tidak Ada Tolak Ukur yang Universal

Hingga saat ini, belum ada tolak ukur universal untuk hasil tes IQ karena setiap lembaga memiliki klasifikasinya sendiri. Contohnya, berdasarkan tabel dari The Wechsler Adult Intelligence Test - IV, Seseorang akan dianggap sangat superior jika mencapai skor lebih dari 130. Sedangkan, menurut tabel dari Stanford - Binet Intelligance Scale, skor 145-160 menjadi tolak ukur seseorang dianggap sebagai sangat superior. Selain dua skala tersebut, masih banyak skala lainnya yang digunakan secara luas.

Otak Manusia Adalah Salah Satu Objek Paling Kompleks

Menurut Dr. Roger Highfield, seorang ilmuwan dan penulis di The Telegraph, untuk mengukur kecerdasan manusia perlu dilakukan berbagai macam tes seperti memori jangka pendek, kemampuan verbal, dan pemikiran yang ketiganya menggunakan bagian otak yang berbeda. Hal tersebut tidak dapat dicapai dengan menggunakan sebuah tes IQ saja.

Tes IQ Kebanyakan Tidak Mengukur Tingkat Kreativitas Seseorang

Dalam praktiknya, kebanyakan tes IQ hanya mengandalkan pertanyaan dan tes dimana hanya ada satu jawaban yang benar sedangkan yang lain dianggap salah. Pertanyaan bersifat eksakta tersebut mengukur tingkat kecerdasan seseorang di tingkat intelektual saja, namun tidak dapat mengukur tingkat kreativitas seseorang. Padahal, umumnya kreativitas dikaitkan dengan kemampuan seseorang dalam problem solving maupun berinovasi.

Tetapi, bukan berarti tes IQ yang dilakukan oleh psikolog tidak ada gunanya. Hasil tes IQ tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang di beberapa bidang dan dapat menjadi tolak ukur dalam menganalisa apakah terjadi hambatan pembelajaran pada seseorang tersebut atau tidak.

Comments

Popular Posts